Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

OMG! Saya Frustasi Bermain Mobile Legends?


Meski hampir memiliki anak 3, tapi saya masih doyan nge-jim (game), dan saya rasa itu wajar. Karena Jim adalah kesukaan semua orang. Dari yang muda sampai yang tua, dari yang miskin sampai yang kaya, dari yang rakyat jelata sampai pejabat kelas kakap. Kalian tahu apa yang biasa dimainkan oleh pejabat yang kaya raya?

Salah satu game yang saya mainkan saat ini (sebelum akhirnya saya hapus) adalah Mobile Legends. Game besutan orang asing ini telah lama mampu menyedot perhatian jutaan manusia dan sudah berlangsung beberapa sisen (episode). Bahkan ML masuk dalam daftar jim yang yang dipertandingkan dalam e-sport.

Meski terbilang terlambat memainkan game ini, nyatanya saya masih bisa bermain dengan banyak orang, kadang bermain tim dengan senang gembira (party), kadang pula berakhir dengan kata-kata yang seharusnya disensor oleh mesin chatting ML. Kata-kata ini bisa berupa umpatan, pisuhan atau sekedar membodoh-bodohkan teman satu tim yang sebenarnya kita salah satu dari yang bodoh itu. Biasanya faktor pisuhan ini muncul saat kita bermain solo.

Bermain Solo dan Bermain Party

Bermain solo berarti merujuk pada kesendirian, yang berarti kita bermain bukan dengan tim yang kita kenal. Secara random sistem ML mempertemukan saya dan pemain lain yang pada saat yang sama mengakses sistem matching ML. Di sinilah terkadang banyak terjadi mis komunikasi dengan pemain lain. Pasalnya, memang kita tidak pernah bertemu dengan orang tersebut.

Berbeda dengan bermain solo, jika kita memilih permainan party, lebih besar kemungkinan tim akan menemukan titik kekompakan, karena pada pada dasarnya, party dimainkan oleh sekawanan orang, yang duduk bersama atau setidaknya sudah saling kenal.

Lebih besar kekalahan tim ketika bermain solo, karena kesulitan menyesuaikan strategi antar pemain. Belum lagi jika bertemu dengan pemain yang secara bahasa tidak sama dengan kita. Ini jelas merupakan kekurangan dalam sebuah tim.

Sering bermain solo (karena saya tidak punya teman bermain party) menyebabkan saya tahu bahwa sistem chating via ketik tombol keyboard atau via voice tidak terlalu signifikan dapat digunakan oleh tim. Jika saya rata-ratakan selama bermain ML, chating ini lebih sering dipakai untuk saling menyalahkan pemain lain ketika pertempuran diprediksi kalah.

Dan di sinilah penyebab frustasi yang saya alami. Saya sering sekali menemui pemain yang kurang lihai mengatur strategi perang, adakalanya pemain ini lebih mementingkan levelnya sendiri ketimbang ikut menghantam turet. Ia sering farming meski kadang itu tidak terlalu diperlukan oleh sebagian hero.

Level 30 Masih Master

Jelas ini menandakan bahwa permainan saya buruk, karena untuk level segitu seharusnya saya sudah berada pada rank (minimal) grandmaster. Ini disebabkan oleh proses penyatuan kemistri antar tim yang sering salah pemahaman.

Memang beberapa orang mengatakan jika faktor kekalahan pada game ML disebabkan banyaknya pemain noob yang didominasi oleh anak-anak di bawah umur yang notabene belum mengalami mimpi basah. Sungguh mengerikan, alih-alih untuk mengatur strategi, lawong memahami karakter hero yang dipakai saja belum mampu.

Level rank tertinggi yang pernah saya dapatkan sudah sampai pada grandmaster (cupu banget), namun harus turun menjadi master II karena sering mengalami kekalahan. Mungkin saja saya memang noob, namun setahu saya, ML dimainkan oleh 5 orang, dan semuanya harus bekerjasama dengan baik. Jadi di sini, pinter bermain sendiripun tidak ada gunanya.

Saya Frustasi Berman Mobile Legends

Ini benar-benar game yang membuat saya frustasi, bukan pada rank yang saya dapatkan, melainkan pada bagaimana rank itu sesuai subtansinya. Jika level rank itu menandakan tingkat kelihaian bermain, lalu kenapa ada banyak pemain pemula berada pada posisi rank setara. Ini bisa dilihat dari kualitas permainan tim. Jika naik level itu berdasarkan skill, seharusnya skill dewa tidak sama dengan skill nob.

Saya nob seharusnya bertemu dengan pemain yang nob, bukan pemain dengan berjibun kualiti, dari sisi strategi jelas kalah bukan.

Nah untuk itu pensi saja dari ML, sampai waktu yang tidak ditentukan. Itu saja sih

Posting Komentar untuk "OMG! Saya Frustasi Bermain Mobile Legends?"