Alasan Mengapa Para Bis Mania Hobi Dengan Bis Atau Bus
Saat ini tentu banyak ditemui para penggemar bis/bus yang disebut bis mania, bus lover atau julukan lain sejenisnya. Jika melihat para penggemar bus atau para penyuka bis, tentu bagi orang awam akan muncul berbagai pertanyaan mengenai hobi bis. Apa sih menariknya bis? Kok bisa bus membuat orang menjadi tertarik dan menjadikannya sebuah hobi baik hobi foto bis, hobi traveling naik bus, hobi berkomunitas dan hobi bis lainnya? Tiap orang yang memiliki hobi dengan bis tentu memiliki alasan yang berbeda-beda mengapa mereka suka dengan bis / bus.
Kalau saya sendiri hobi dengan bis / bus atau jatuh cinta dengan bis dimulai sejak saya kecil jauh sebelum demam telolet / om telolet om melanda. Pada saat itu ibu saya yang tinggal di Jakarta sering pulang kampung bersama saya ke rumah kakek dan nenek di sebuah desa yang terletak kecamatan Tirtomoyo kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Karena pengalaman (proses atau tahap perjalanan) pulang kampung inilah yang membuat saya jatuh cinta pada bis / bus lalu menjadikan saya seorang yang hobi bis / bis mania / bus lovers. Tetapi, tidak semua bus / bis saya suka, yang saya suka hanya bus / bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).
Saat membeli tiket jaman dulu kita tidak dapat mengetahui jenis bus yang akan dinaiki apakah bermesin Hino, Mercy (Mercedes Benz), Scania atau Volvo. Kita juga tidak dapat mengetahui apa body / badan dari bus / bis tersebut apakah buatan karoseri Adi putro, Tentrem, Laksana, Nusantara Gemilang, New Armada, Rahayu Santosa, Piala Mas atau karoseri lainnya karena saat itu belum ada internet / sosial media. Jika di terminal (saat itu saya membeli tiket bis di terminal Lebak Bulus), setelah membeli kacis / tiket lalu kita akan menuju ke lokasi bis diparkir lalu baru dapat diketahui apa merek mesin bis dan bodynya. Jika membeli tiket di Agen yang bisnya belum terparkir di sana, kita juga akan mengetahui apa mesin dan body bisnya saat bisnya datang. Berbeda dengan saat ini semua informasi mesin dan body bis apa yang akan kita naiki nantinya dapat diketahui melalui internet baik dengan menggunakan mesin pencari atau melalui sosial media.
Saat itu saya memiliki cara agar tidak dipaksa calo untuk membeli tiket yang saya ulas pada artikel Cara Menghindari Calo Tiket Bus/Bis Yang Suka Memaksa Membeli Tiket.
Kembali kepada proses tahapan perjalanan menggunakan bus. Setelah membeli tiket di terminal Lebak Bulus Jakarta Selatan, saya kemudian menuju ke parkiran bus/bis. Di sana terdapat berbagai macam PO bus / bis. Ada PO Raya, Rosalia Indah, Kramat Djati, Harapan Jaya, Sumba Putra, Tunggal Dara, Gajah Mungkur, GMS (Gajah Mulia Sejahtera), Sedya Mulya, Pahala Kencana, Gunung Mulia, Purwo Widodo, dan PO bis lainnya. Lalu, bagaimana rasanya / sensasinya naik bis antar kota antar provinsi?. Berikut ini adalah rasa atau sensasi yang saya rasakan saat naik bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi):
Kalau saya sendiri hobi dengan bis / bus atau jatuh cinta dengan bis dimulai sejak saya kecil jauh sebelum demam telolet / om telolet om melanda. Pada saat itu ibu saya yang tinggal di Jakarta sering pulang kampung bersama saya ke rumah kakek dan nenek di sebuah desa yang terletak kecamatan Tirtomoyo kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Karena pengalaman (proses atau tahap perjalanan) pulang kampung inilah yang membuat saya jatuh cinta pada bis / bus lalu menjadikan saya seorang yang hobi bis / bis mania / bus lovers. Tetapi, tidak semua bus / bis saya suka, yang saya suka hanya bus / bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).
Saat membeli tiket jaman dulu kita tidak dapat mengetahui jenis bus yang akan dinaiki apakah bermesin Hino, Mercy (Mercedes Benz), Scania atau Volvo. Kita juga tidak dapat mengetahui apa body / badan dari bus / bis tersebut apakah buatan karoseri Adi putro, Tentrem, Laksana, Nusantara Gemilang, New Armada, Rahayu Santosa, Piala Mas atau karoseri lainnya karena saat itu belum ada internet / sosial media. Jika di terminal (saat itu saya membeli tiket bis di terminal Lebak Bulus), setelah membeli kacis / tiket lalu kita akan menuju ke lokasi bis diparkir lalu baru dapat diketahui apa merek mesin bis dan bodynya. Jika membeli tiket di Agen yang bisnya belum terparkir di sana, kita juga akan mengetahui apa mesin dan body bisnya saat bisnya datang. Berbeda dengan saat ini semua informasi mesin dan body bis apa yang akan kita naiki nantinya dapat diketahui melalui internet baik dengan menggunakan mesin pencari atau melalui sosial media.
Saat itu saya memiliki cara agar tidak dipaksa calo untuk membeli tiket yang saya ulas pada artikel Cara Menghindari Calo Tiket Bus/Bis Yang Suka Memaksa Membeli Tiket.
Kembali kepada proses tahapan perjalanan menggunakan bus. Setelah membeli tiket di terminal Lebak Bulus Jakarta Selatan, saya kemudian menuju ke parkiran bus/bis. Di sana terdapat berbagai macam PO bus / bis. Ada PO Raya, Rosalia Indah, Kramat Djati, Harapan Jaya, Sumba Putra, Tunggal Dara, Gajah Mungkur, GMS (Gajah Mulia Sejahtera), Sedya Mulya, Pahala Kencana, Gunung Mulia, Purwo Widodo, dan PO bis lainnya. Lalu, bagaimana rasanya / sensasinya naik bis antar kota antar provinsi?. Berikut ini adalah rasa atau sensasi yang saya rasakan saat naik bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi):
- Jika bus yang kita naiki kelasnya lebih bagus dan melihat bis yang parkir atau lewat atau menyalip di sebelahnya merupakan bis yang kelasnya dibawah bis yang saya naiki, akan muncul perasaan "wah lebih bagus bis yang saya naiki"
- Jika bus yang ada di sebelah menyalip dan lebih bagus dari bis yang kita naiki kita akan merasa "wah lebih bagus dan lebih cepat bis itu daripada bis saya". Saat itu bus cepat / banter bagi saya adalah Bus Lorena. Pernah suatu ketika bis Lorena menyalip di tol dan sudah berada di depan saya, makin lama bis Lorena makin mengecil dan menghilang dari pandangan (saking cepatnya).
- Jika bis yang dinaiki bagus lalu disalip oleh bis yang kurang bagus atau disalip oleh bis yang kelasnya ada dibawahnya, maka saya akan merasa "wah kok bis kita kalah balap / cepat ya? padahal bagus bis saya, kok bis saya lambat ya?"
- Jika bis yang saya naiki menyalip bis bagus atau yang terkenal cepat maka saya akan merasa "wah bis saya lebih cepat dari bis itu"
- Saat berhenti di rumah makan saya memperhatikan antara bis satu dengan yang lain baik dari PO yang sama atau PO yang berbeda. Saya memperhatikan mana bis yang lebih bagus baik dari body atau pun kelasnya.
- Setelah selesai istirahat keluar dari rumah makan dimulailah perjalanan malam di mana salip menyalip antar bus AKAP terjadi. Momen di mana lampu ruang penumpang bis dimatikan dan selama perjalanan hanya ada cahaya dari luar bis yang masuk ke dalam bis. Saya sebetulnya berencana tidak tidur untuk menyaksikan perjalanan malam hari namun sayangnya saya selalu gagal begadang. Perjalanan yang nyaman menggunakan bis / bus membuat saya mengantuk dan terlelap :D
- Saat mengisi solar (atau mampir ke terminal) jika bertemu dengan bis lainnya saya memperhatikan bus / bis tersebut. Dan entah mengapa setiap bus berhenti misal berhenti di SPBU atau terminal membuat saya terbangun dari tidur. Saya merasakan setelah selesai mengisi bahan bakar solar dan melanjutkan perjalanan bis / bus menjadi lebih bertenaga (.. hmm mungkin hanya perasaan saya saja).
- Sesampainya di terminal Wonogiri bertemulah saya dengan bus-bus lain satu PO lalu para penumpang dioper ke bus lain yang sesuai tujuan masing-masing penumpang (jika bis yang dinaiki jurusannya sesuai maka tidak perlu pindah bus). Kemudian bis yang saya naiki melanjutkan perjalanan menuju ke arah Baturetno dan saya turun di Karang Turi untuk melanjutkan perjalanan ke arah Tirtomoyo.
Itulah pengalaman saya pulang kampung dengan menggunakan sarana transportasi bus/ bis yang merupakan awal alasan saya menyukai bis / hobi dengan bus. Perjalanan pulang kampung tersebut merupakan pengalaman saya menggunakan / naik bis / bus PO Tunggal Daya, PO yang berasal dari wilayah Wonogiri Jawa Tengah. Demikian artikel mengenai alasan hobi dengan bis / bus (alasan menjadi bis mania / penyuka bis / bus lovers / hobi bis). Semoga bermanfaat ya
Posting Komentar untuk "Alasan Mengapa Para Bis Mania Hobi Dengan Bis Atau Bus"