Aplikasi Alternatif Desain Grafis Selain Corel Draw
Efek dari perasaan tidak nyaman memakai aplikasi bajakan ternyata cukup merepotkan aktivitas saya yang kerap sekali memanfaatkan macam-macam software desain grafis. Saya menyukai desain grafis, meski masih disebut amatir, namun sudah banyak orang yang memanfaatkan produk kreativitas saya loh. Hehe.
Sebenarnya saya ingin sekali membuang jauh-jauh perasaansok idealis, karena diakui atau tidak, idealis itu biayanya mahal, apalagi untuk keperluan desain grafis. Namun memelihara sikap pencuri juga bukan merupakan keputusan yang baik, jadi untuk mengatasi kegalauan ini, saya mau repot-repot mencari dan mempelajari aplikasi alternatif pengganti aplikasi yang jamak digunakan oleh kebanyakan orang.
Tentu saja ini bakal menguras banyak waktu, misalnya saja ketika kita terbiasa memakai operating system dari microsoft (windows) lantas menggantinya dengan operating system open sourche linux karena tidak ingin disebut sebagai maling software, tentu kita akan belajar dari awal supaya bisa menjalankannya. Ribet? Tentu saja begitu, namun akan indah pada waktunya.
Kalau memiliki uang untuk membeli licensi, itu mah tidak masalah, kamu tinggal merogoh kocek dan membelinya saat itu juga, namun bagi pengguna yang kere alias tidak punya uang, hanya ada dua pilihan yang bisa di dapat, yang pertama membajak softwarenya dan yang kedua mencari piihan alternatif.
Saya terbiasa menggunakan aplikasi Corel Draw untuk membuat desain, misalnya mendesain Kalender 2018. Sedari awal saya belajar menggunakannya secara otodidak. Namun karena perasaan tidak nyaman keburu muncul, akhirnya saya memilih untuk meninggalkan aplikasi tersebut.
Lantas setelah browsing "aplikasi alternatif corel" banyak dari para penulis blogger menyarankan untuk memakai InkScape, sebuah aplikasi grafis berbasis vector yang diperuntukkan bagi semua kalangan yang sifatnya open source.
Sebelum memakai windows legal (saya akhirnya membeli windows 10 dan office 2016 geis) saya menjajal InkScape di Linux Mint, awalnya memang serba canggung karena dari sisi tampilan, InkScape benar-benar berbeda, namun setidaknya saya dapat mengenali beberapa fungsi toolnya. dan setelah beberapa hari memaksakan diri beradaptasi dengannya, kemudahan pun akhirnya menyambangi.
InkScape sampai detik ini menjadi aplikasi andalah yang saya gunakan untuk membantu membuat desain banner, kartu nama, gambar blog dan lain-lain. Selain mudah untuk dipelajari, ukuran file instalasinya juga sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran Corel Draw. InkScape hanya berukuran 64 MB saja (untuk versi inkscape-0.92.2-x64.exe), sedangkan Corel Draw berukuran lebih dari 2 GB (untuk versi X4 ke atas).
Jangan berharap banyak fitur yang bisa ditemukan di InkScape, apalagi membandingkan dengan fitur-fitur yang dibawa oleh Corel Draw. Tapi kamu bisa berbuat banyak dengan ukuran sekecil itu. InkScape kendati kecil namun mewakili skill dasar desain. Banyak jika kita sudah benar-benar mahir, kita bisa menggunakan InkScape seprofesional pengguna Corel.
Saya tidak banyak menggunakan fitur yang ada di Corel Draw, karena secara basik skill desain, saya masih amatir. Dan itu sangat menguntungkan saya untuk bisa belajar banyak InkScape, karena saya nyaman menggunakan software gratis ini. Silakan buka Link ini untuk melihat fitur-fitur InkScape.
Dan terakhir, memakai aplikasi bajakan, selain melanggar kebijakan yang telah dibuat oleh pembuat software dan di bawah payung hukum undang-undang pembajakan, bagi sebagian orang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Namun sebagian orang tidak mempersoalkan hal itu, mereka tetap santai melakukan pembajakan dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Saya pernah memakai aplikasi bajakan dan saya berkomitmen untuk berhenti. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut, belajarlah dari aplikasi yang mampu kita beli atau dari aplikasi yang memang di sediakan gratis untukmu. Kalau alasan sulit, mungkin kamu perlu mengetahui bagaimana sulitnya membuat aplikasi dan betapa bedebahnya para pembajak aplikasi tersebut.
Sebenarnya saya ingin sekali membuang jauh-jauh perasaan
Tentu saja ini bakal menguras banyak waktu, misalnya saja ketika kita terbiasa memakai operating system dari microsoft (windows) lantas menggantinya dengan operating system open sourche linux karena tidak ingin disebut sebagai maling software, tentu kita akan belajar dari awal supaya bisa menjalankannya. Ribet? Tentu saja begitu, namun akan indah pada waktunya.
Kalau memiliki uang untuk membeli licensi, itu mah tidak masalah, kamu tinggal merogoh kocek dan membelinya saat itu juga, namun bagi pengguna yang kere alias tidak punya uang, hanya ada dua pilihan yang bisa di dapat, yang pertama membajak softwarenya dan yang kedua mencari piihan alternatif.
Saya terbiasa menggunakan aplikasi Corel Draw untuk membuat desain, misalnya mendesain Kalender 2018. Sedari awal saya belajar menggunakannya secara otodidak. Namun karena perasaan tidak nyaman keburu muncul, akhirnya saya memilih untuk meninggalkan aplikasi tersebut.
Lantas setelah browsing "aplikasi alternatif corel" banyak dari para penulis blogger menyarankan untuk memakai InkScape, sebuah aplikasi grafis berbasis vector yang diperuntukkan bagi semua kalangan yang sifatnya open source.
Sebelum memakai windows legal (saya akhirnya membeli windows 10 dan office 2016 geis) saya menjajal InkScape di Linux Mint, awalnya memang serba canggung karena dari sisi tampilan, InkScape benar-benar berbeda, namun setidaknya saya dapat mengenali beberapa fungsi toolnya. dan setelah beberapa hari memaksakan diri beradaptasi dengannya, kemudahan pun akhirnya menyambangi.
Mengenal InkScape
Seperti yang saya singgung di atas, InkScape adalah sebuah perangkat lunak editor gambar vektor gratis di bawah lisensi GNU GPL. Tujuan utama dari Inkscape adalah menjadi perangkat grafik mutakhir yang memenuhi standar XML, SVG, dan CSS. InkScape merupakan software dapat digunakan di banyak operating sistem (OS) seperti: support di windows Os, di Mac Os dan di Linux OS. Jadi bagi para pengguna tidak ada kekawatiran untuk belajar menjadi mahir karena aplikasinya bisa digunakan di banyak OS.InkScape sampai detik ini menjadi aplikasi andalah yang saya gunakan untuk membantu membuat desain banner, kartu nama, gambar blog dan lain-lain. Selain mudah untuk dipelajari, ukuran file instalasinya juga sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran Corel Draw. InkScape hanya berukuran 64 MB saja (untuk versi inkscape-0.92.2-x64.exe), sedangkan Corel Draw berukuran lebih dari 2 GB (untuk versi X4 ke atas).
Jangan berharap banyak fitur yang bisa ditemukan di InkScape, apalagi membandingkan dengan fitur-fitur yang dibawa oleh Corel Draw. Tapi kamu bisa berbuat banyak dengan ukuran sekecil itu. InkScape kendati kecil namun mewakili skill dasar desain. Banyak jika kita sudah benar-benar mahir, kita bisa menggunakan InkScape seprofesional pengguna Corel.
Saya tidak banyak menggunakan fitur yang ada di Corel Draw, karena secara basik skill desain, saya masih amatir. Dan itu sangat menguntungkan saya untuk bisa belajar banyak InkScape, karena saya nyaman menggunakan software gratis ini. Silakan buka Link ini untuk melihat fitur-fitur InkScape.
Dan terakhir, memakai aplikasi bajakan, selain melanggar kebijakan yang telah dibuat oleh pembuat software dan di bawah payung hukum undang-undang pembajakan, bagi sebagian orang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman. Namun sebagian orang tidak mempersoalkan hal itu, mereka tetap santai melakukan pembajakan dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Saya pernah memakai aplikasi bajakan dan saya berkomitmen untuk berhenti. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut, belajarlah dari aplikasi yang mampu kita beli atau dari aplikasi yang memang di sediakan gratis untukmu. Kalau alasan sulit, mungkin kamu perlu mengetahui bagaimana sulitnya membuat aplikasi dan betapa bedebahnya para pembajak aplikasi tersebut.
Posting Komentar untuk "Aplikasi Alternatif Desain Grafis Selain Corel Draw"