Indonesia 0 - 3 Vietnam, Kalah Ritek Seng Penting Garuda di Dadaku
Hari ini, Timnas Indonesia U-18 harus mengakui keunggulan vietnam atas perolehan 3 angka yang berhasil dimasukkan ke gawang Indonesia. Ini adalah kali pertama kekalahan Indonesia di piala AFF U-18.
Ora opo-opo bro, kekalahan ini merupakan bukti bahwa bumi itu elip (bukan datar), bola itu bundar dan roda selalu berputar. Artinya apa? Artinya ada pasangan siklus menang dan kalah yang sejatinya perlu dilalui setiap tim.
Kekalahan kali ini setidaknya menjadi pembelajaran bersama bahwa, Timnas U-18 kita ini belum kuat-kuat amat dalam perkara pertahanan. Di pertandingan sebelumnya Egy dkk boleh-boleh saja dikatakan luar biasa, tapi di hari ini juga bisa dikatakan kalau Egy dkk belum kuat.
Semua itu kan tinggal musuhny siapa, kalau musuhnya tidak lebih baik, kemenangan adalah keniscayaan. Begitu juga sebaliknya, kalau lawannya lebih baik, kekalahan itu juga keniscayaan. Maka yang patut dilakukan adalah mengambil pelajaran dari kekalahan untuk dijadikan intropeksi dan evaluasi. Intinya, pejuang-pejuang muda pembawa amanah rakyat dilapangan hijau ini kudu lebih banyak belajar.
Saat ini Timnas U-18 menduduki posisi kedua, terpaut 3 angka dari vietnam yang kini duduk manis diposisi pertama. Perlu kita ketahui bahwa vietnam bukan tim yang bisa dianggap remeh, karena sebelumnya juga pernah membombardir gawang brunei dengan skor 8-1 dan gawang Filipina 5-0. Kualitas permainan vietnam membawa bukti bahwa mereka tim kuat.
Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke semifinal. Jika mampu mengalahkan Brunei Darussalam pada pertandingan terakhir, Rabu (13/9), maka Indonesia memiliki peluang besar lolos ke semifinal. Sedangkam Vietnam sendiri sudah bisa dipastikan mengantongi satu tiket menuju semifinal.
Jika ingin lolos ke semifinal, Indonesia harus bisa mengalahkan brunei darusalam. Sedangkan Myanmar, tim yang menduduki nomor tiga klasemen bisa jadi menggeser posisi Idonesia jika sampai menang 4-0 atas Philipina.
So mari kita doakan, semoga om Indra Safri dan anak asuhnya bisa memenangi pertandingan melawan bruney dengan skor banyak. Karena, kita sedang haus-hausnya memperoleh kemenangan dalam ajang pertandingan sepakbola. Kalau om Indra dulu bisa membuktikan itu, sekarang pun saya percaya Indonesia bisa menjadi Juara AFF. Amin ya Alloh, amin.
Ora opo-opo bro, kekalahan ini merupakan bukti bahwa bumi itu elip (bukan datar), bola itu bundar dan roda selalu berputar. Artinya apa? Artinya ada pasangan siklus menang dan kalah yang sejatinya perlu dilalui setiap tim.
Kekalahan kali ini setidaknya menjadi pembelajaran bersama bahwa, Timnas U-18 kita ini belum kuat-kuat amat dalam perkara pertahanan. Di pertandingan sebelumnya Egy dkk boleh-boleh saja dikatakan luar biasa, tapi di hari ini juga bisa dikatakan kalau Egy dkk belum kuat.
Semua itu kan tinggal musuhny siapa, kalau musuhnya tidak lebih baik, kemenangan adalah keniscayaan. Begitu juga sebaliknya, kalau lawannya lebih baik, kekalahan itu juga keniscayaan. Maka yang patut dilakukan adalah mengambil pelajaran dari kekalahan untuk dijadikan intropeksi dan evaluasi. Intinya, pejuang-pejuang muda pembawa amanah rakyat dilapangan hijau ini kudu lebih banyak belajar.
Saat ini Timnas U-18 menduduki posisi kedua, terpaut 3 angka dari vietnam yang kini duduk manis diposisi pertama. Perlu kita ketahui bahwa vietnam bukan tim yang bisa dianggap remeh, karena sebelumnya juga pernah membombardir gawang brunei dengan skor 8-1 dan gawang Filipina 5-0. Kualitas permainan vietnam membawa bukti bahwa mereka tim kuat.
Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke semifinal. Jika mampu mengalahkan Brunei Darussalam pada pertandingan terakhir, Rabu (13/9), maka Indonesia memiliki peluang besar lolos ke semifinal. Sedangkam Vietnam sendiri sudah bisa dipastikan mengantongi satu tiket menuju semifinal.
Jika ingin lolos ke semifinal, Indonesia harus bisa mengalahkan brunei darusalam. Sedangkan Myanmar, tim yang menduduki nomor tiga klasemen bisa jadi menggeser posisi Idonesia jika sampai menang 4-0 atas Philipina.
So mari kita doakan, semoga om Indra Safri dan anak asuhnya bisa memenangi pertandingan melawan bruney dengan skor banyak. Karena, kita sedang haus-hausnya memperoleh kemenangan dalam ajang pertandingan sepakbola. Kalau om Indra dulu bisa membuktikan itu, sekarang pun saya percaya Indonesia bisa menjadi Juara AFF. Amin ya Alloh, amin.
Posting Komentar untuk "Indonesia 0 - 3 Vietnam, Kalah Ritek Seng Penting Garuda di Dadaku"